Saturday Well-Spent

June 03, 2018

32'C outside.
Sabtu kemarin bela-belain nggak tidur habis sahur. Karena malam sebelumnya konco-konco berencana mau naik bus Malang City Tour (yang disingkat MaCyTo lalu jadi pembahasan kenapa gak MaCiTo? Kan city bukan cyty?) sebelum lulus dan meninggalkan Malang. Berbekal informasi dari Google, katanya kita disuruh kumpul dan ambil karcis di Tarekot (Taman Rekreasi Kota) sebelum jam beroperasi bis yang paling pagi, jam 9. Apesnya katanya bus-nya nggak beroperasi sampai lebaran. Ok. Yang menurut kita aneh padahal musim libur anak sekolah begini Malang lagi ramai-ramainya dan itu kan bisa jadi atraksi turis yang seru?

Yasudah karena aku, Icong, sama Icad sudah terlanjur kumpul dan bawa kamera, pantang pulang kalau nggak ngambil foto apa-apa, akhirnya kita jalan saja ke Pasar Burung dan Pasar Bunga Splendid yang cuma berjarak sekitar 100m dari Tarekot. Jalan aja biar sehat dan gak bayar parkir lagi
Dari jembatan pasar burung sambil lihat kucing dan anjing yang kurus-kurus,
pengen dibeli semua rasanya soalnya kasihan :(
Pasar Splendid ini, menurut cerita pedagang-pedagang yang ada disana, dinamai begitu ternyata karena deket sama penginapan Splendid Inn yang nggak jauh dari lokasi pasar, yaitu ada di sebelah Wisma Tumapel, Balaikota Malang, Alun Alun Tugu dan Hotel Tugu. Pasar Splendid ini sendiri dibagi jadi 3, yaitu bagian ikan hias, burung, dan tanaman hias. Tapi di bagian hewan sendiri sekarang sudah meluas jenisnya. ada reptil, kucing, anjing, kelinci, kura-kura, dan sebagainya. Walaupun sedihnya untuk hewan selain ikan dan burung seringkali kondisinya kurang layak (baik dari lokasi penjualan maupun keadaan hewannya sendiri). Hewan-hewan yang disini pun juga bukan hewan yang pakai sertifikat adopsi resmi; makanya orang Malang kalau kehilangan kucing atau anjing sering ngecek disini, buat nyari tau barangkali yang ngambil ngejual hewannya disini...yah kadang balik, walaupun dengan tebusan sejumlah uang :(

Yang pertama, ke bagian ikan hias. Banyak jenis ikan hias tawar maupun laut dan kebutuhan aquascapes seperti lumut dan tanaman tanaman air lainnya yang bisa didapat dengan harga miring (apalagi kalau pintar nawar). Peralatan aquarium juga lumayan lengkap disini. Pasar ikan hias ini rame banget apalagi kalau Sabtu-Minggu pagi dan sore. 

Beberapa foto dari section ikan hias :

Ikan koi, bawaannya pengen pinjem saringan dan ditangkep-tangkepin ala Japan Matsuri, tapi gamau bayar.
5000 saja sudah dapat 3
Selalu pengen bikin aquarium isi tanaman cantik-cantik dan ikan-ikan kecil, tapi kayaknya kasihan isinya,
ya gimana pelihara ikan cupang aja aku gak bertahan lama :(
Udang air tawar kata ibunya yang jual. Tapi ditengah siang bolong waktu puasa, kayak udang rebus yang tinggal hap :(

Ubur-ubur palsu


Sudah selesai beramis-amis dan dapat beberapa foto rasa-rasa aquarium Jakarta yang sedang hits itu melipirlah kita ke bagian tanaman hias. Sekalian ngadem. Di ujung bagian tanaman hias, ternyata ada salah satu kios dengan ukuran paling gede yang punya greenhouse dan galeri kecil buat pot-pot dari tanah liat.

Sungguh iri dengan pemiliknya punya tempat kabur dari sibuk-sibuk tengah kota. Sungguh begitu masuk nggak kerasa sama sekali panas dan bising dari jalan raya yang nggak jauh dari situ. Kalau kata Icad, kayaknya yang tinggal disini waluapun gapake spring bed dan kipas angin atau AC bakal lebih waras (physically dan mentally) dari mahasiswa-mahasiswa yang setiap hari ada di kamar kos.






Niatnya jalan lagi ke Brawijaya Edu Park tapi suhu diluar terlalu panas dan kerongkongan udah kering dan pahit, akan disimpan buat lain waktu.

Total jalan-jalan hari itu cuma keluar 2 ribu rupiah saja buat parkir. Tapi Alhamdulillah bisa mengembalikan kesehatan mental :)) Bersyukur dikelilingi temen-temen yang mau diajak mblasak-mblasak kayak gini dan gak ribet :')  Akan lebih sering-sering mengulik tempat-tempat begini di kota sendiri.

Sampai ketemu di jalan-jalan gembel selanjutnya!

Bonus.


2 comments:

Powered by Blogger.